Dampak implementasi metode Gamifikasi pada pembelajaran Bahasa isyarat Bahasa Indonesia

Setiap manusia adalah mahluk sosial yang dimana manusia tidak dapat hidup sendiri. Dimana manusia mempunyai kebutuhan untuk bersosialisasi. Salah satu interaksi yang dilakukan oleh manusia adalah berbicara. Dalam proses berbicara, manusia menggunakan bahasa karena itu bahasa adalah salah satu peranan yang penting dalam berkomunikasi satu dengan lain, Akan tetapi sebagian manusia terlahir dengan berkebutuhan khusus yang dimana mereka tidak mempunyai kemampuan untuk mendengar yang biasa disebut tunarungu. Dalam
berkomunikasi tunarungu mengalami kesulitan dikarenakan tidak bisa mendengar yang dimana hal tersebut mempersulit komunikasi satu dengan lain. Oleh karena itu kaum tunarungu
memakai bahasa isyarat untuk berkomunikasi karena sangat penting untuk mengetahui arti dari bahasa isyarat yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk membangun aplikasi mobile bahasa isyarat dimana menggunakan BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia) untuk dipelajari sehingga bagi pemula yang ingin belajar berkomunikasi dengan tunarungu dapat mempelajari dasar-dasar kosa kata BISINDO. Pembuatan aplikasi menggunakan Six Steps to Gamification sebagai acuan pembuatan aplikasi. Pengujian aplikasi gamifikasi dilakukan terhadap 30 orang yang umurnya bervariasi dan survey berdasarkan dengan Hedonic Motivation System Adoption Model (HMSAM). Hasil evaluasi menyatakan bahwa pengguna akan memakai aplikasi sebesar 82,22% dan terbawa suasana 82% dengan demikian dapat disimpulkan aplikasi akan digunakan lagi oleh pengguna untuk belajar bahasa isyarat..