Strategi Global Brand Alfamart Dalam Ekspansi Bisnis Ritel Di Filipina

Hampir seluruh negara-negara di Asia Tenggara mengalami pelambatan ekonomi di kuartal II tahun 2020 karena dampak pandemi COVID-19, hanya Vietnam yang masih bertahan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif di angka 0,36%, sedangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka -5,32%. Alfamart sendiri mampu bertahan si masa pandemi dengan penurunan laba bersih di akhir kuartal III tahun 2020 dengan angka yang cukup kecil yaitu 1,85% jika dibandingkan dengan laba bersih kuartal III tahun 2019 (Hafiyyan, 2020). Strategi ekspansi pasar di Asia Tenggara yang digunakan Alfamart cukup impresif, karena Alfamart sudah berinvestasi di Filipina sejak tahun 2014. Awal ekspansi tahun 2014, Alfamart melakukan kerjasama joint venture dengan SM Corporation yang merupakan korporasi bisnis riel raksasa di Filipina, sehingga Alfamart berani eksplanasi di Filipina dengan membuka 1.000 gerao ("Indonesia's Alfamart to Expand Retail Footprint in the Philippines Retail News Asia," 2015). Dengan mengusung konsep baru yaitu supermaket Alfamart di FIlipina, publik dimudahkan membeli barang-barang kebutuhan rumah tangga yang dekat dengan lokasi tempat tinggal, contohnya target market di kota Manila juga merespon konsep baru Alfamart dengan cukup positif. Dengan beberapa papran diatas, Alfamart dinilai sukses membangun bisnis ritel secara global di Asia Tenggara semenjak pandemi COVID-19 yang meluas di seluruh dunia. Peneliti melakukan penelitian dasar sama kurang lebih enam bulan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi digital untuk menganalisa kesuksesan Alfamart melakukan eksplanasi global brands di Filipina.