SIMULASI PENYEBARAN ULTRAVIOLET-C DENGAN FIXED-LAMP SYSTEM BERBASIS DIALUX

Corona Virus Disease (COVID) – 19 dianggap sebagai suatu pandemi oleh World Health Organization (WHO), pemerintah dan masyarakat dari seluruh belahan dunia. Mereka berupaya untuk mencegah penularan serta mengurangi jumlah kematian yang disebabkan oleh virus tersebut. Salah satu metode mencegah penularannya dilakukannya penyemprotan disinfektan dengan menggunakan senyawa kimia tertentu. Jika penggunaan bahan kimia melebihi dosis standar, mak dapat memberikan dampak yang kurang baik pada lingkungan bahkan manusia. Metode alternatif yang tidak menggunakan bahan kimia dan ramah lingkungan, yaitu dengan menggunakan metode UV (Ultraviolet)-decontamination, dalam hal ini adalah sinar UV-C. Tujuan penelitian ialah mengetahui hasil penyinaran menggunakan sinar UV dari lampu UV- C secara teori, pengukuran dan simulasinya. Dengan metode ini didapatkan penempatan fixed - UV lamp system yang optimal untuk mendapatkan dosis desinfektan yang efektif, serta lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai target dosis untuk mencegah penyebaran virus COVID-19. Metode yang digunakan dalam penilitian diantaranya dengan perhitungan teoritis dan pengukuran data untuk melihat hasil penyinaran radiasi UV pada lampu UV-C dan mencari korelasi antar keduanya untuk menemukan nilai konversinya. Serta dengan bantuan perangkat lunak DIALux Evo 9.2 untuk mengatahui nilai radiasi dari persamaan konversi, melihat penyebaran dosis UV yang optimum, dan mencapai waktu target dosis yang diinginkan. Hasilnya terdapat perbedaan hasil penyinaran UV pada lampu UV-C dengan adanya faktor efisiensi lampu dan ballast serta pada metode pengukuran yang mempengaruhi sinar radiasi UV-C. Jumlah lampu dan dimensi ruangan mempengaruhi penyebaran dosis. Waktu minimum tercapainya target dosis pada studi kasus ialah 24 menit dengan menggunakan 6 lampu UV-C.