Pengembangan Sistem Pemantauan Kualitas Udara Dalam Ruangan Berbasis Internet Of Things Dan Evaluasi Kenyamanan Thermal Di Perpustakaan Universitas Multimedia Nusantara

Energi merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang aktifitas manusia. Seiring dengan pertumbuhan populasi dan ekonomi, kebutuhan energi semakin meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini Indonesia masih menghadapi persoalan dalam mencapai target pembangunan bidang energi, terutama ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan energi fosil. Tingginya konsumsi energi fosil tersebut diakibatkan oleh subsidi yang diberikan oleh pemerintah, sehingga harga energi menjadi murah, dan mengakibatkan masyarakat menggunakan energi secara tidak efisien. Di sisi lain, penurunan cadangan energi fosil yang terus terjadi dan belum dapat diimbangi dengan penemuan cadangan baru. Untuk itu, gerakan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi energi secara efisien sangat diperlukan, dan khusus untuk sektor bangunan dan komersial, masih terdapat potensi penghematan konsumsi energi sebesar 20 – 35%. Dari beberapa penelitian sebelumnya, sistem tata udara adalah pengguna energi terbesar untuk bangunan komersial, sehingga peluang efisiensi energi pada sistem tata udara akan memberikan dampak signifikan terhadap penghematan energi pada bangunan gedung. Pada penelitian sebelumnya, telah dibuat sistem cerdas untuk memantau suhu ruangan dan kelembaban relatif di kampus Universitas Multimedia Nusantara. Sistem cerdas yang dikembangkan terdiri dari beberapa komponen, yaitu: sensor berbasis Internet of Things (IoT)
dan smart thermostat menggunakan ESP32 board, MQTT broker menggunakan Raspberry Pi 4 board, MERN (MongoDB, Express JS, React JS and Node JS) Stack, dan intelligent controller. Prototipe sistem cerdas ini diterapkan di Kampus Universitas Multimedia Nusantara pada sebuah ruangan untuk pengujian. Pada tahap awal sistem ini berfungsi untuk memantau kondisi ruangan dan lingkungannya. Hasil pantauan disimpan dalam database untuk dianalisis lanjut dan dibuat model yang representatif. Kelanjutan dari proses pengembangan sistem cerdas pemantauan suhu dan kelembaban relatif tersebut adalah melakukan penerapan di Perpustakaan Universitas Multimedia Nusantara, dengan menambahkan sensor CO2 dan perangkat penghitung jumlah penghuni di dalam perpustakaan. Selain itu, akan dilakukan penilaian terhadap kualitas udara dalam ruangan melalui pengukuran parameter kenyamanan secara manual dan melakukan survey kepada penghuni perpustakaan. Sebagaimana diketahui, sistem tata udara adalah komponen terbesar pengguna energi. Untuk itu, perlu adanya upaya untuk melakukan strategi efisiensi energi, namun di sisi lain, pada kondisi pandemi saat ini, menyediakan kualitas udara dalam ruangan sesuai dengan standar adalah hal yang lebih penting untuk dicapai. Untuk itu, perlu dilakukan penilaian terhadap kualitas udara di Perpustkaan Universitas Multimedia Nusantara, mengingat kondisi pasca pandemi ruangan ini yang sudah banyak digunakan guna menunjang proses pembelajaran. Adapun tahapan penelitian yang akan dilakukan meliputi tahap persiapan, yaitu melakukan assement awal terhadap kondisi sistem tata udara di perpustakaan Universitas Multimedia Nusantara. Selanjutnya dilakukan studi literatur guna memberikan gambaran terkait persyaratan untuk sistem tata udara pada bangunan universitas yang ada di dalam standar acuan, dibandingkan dengan kondisi eksisting yang terpasang di kampus Universitas Multimedia Nusantara. Tahapan selanjutnya adalah pengumpulan data dan analisis yang bertujuan untuk mengetahui kinerja sistem tata udara saat ini, dilanjutkan dengan tahap rekomendasi dan pelaporan.

Evaluasi terhadap kondisi kualitas udara di Kampus Universitas Multimedia
dilakukan Nusantara melalui tiga pendekatan, yaitu

  •  Melakukan pemantauan kondisi kenyamanan ruangan perpustakaan melalui pemasangan sensor temperature, kelembaban, dan CO2, serta penghitung jumlah penghuni perpustakaan
  •  Melakukan pengukuran secara manual kondisi temperature dan kelembaban ruangan serta kadar CO2 dan melakukan perbandingan dari hasil sistem pemantauan berbasis IoT
  •  Survey kepada penghuni perpustakaan guna mendapatkan informasi kondisi kenyamanan termal yang dirasakan oleh penghuni perpustakaan, yang meliputi petugas perpustakaan dan pengunjung