Rancang Bangun Arsitektur Sistem Iot Terskala Berbasis Mesh: Pengembangan Smart Automatics Transfer Switch

Memperbesar skala sistem loT untuk menjangkau area geografis yang lebih luas membutuhkan perluasan infrastruktur komunikasi juga. Umumnya, biaya perluasan insfrasruktur komunikasi lebih besar dibanding harga perangkat loT yang harus ditambahkan. Tantangan tersebut dijawab melalui penggunaan arsitektur mesh yang lebih tinggi skalabilitasnya. Di sisi lain, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Solar Home System seringkali ditandem dengan pembangkit listrik tenaga sumber lain ataupun dihubungkan dengan sumber listik PLN (ongrid) sebagai cadangan untuk menurunkan besaran investasi awal. Tantangan yang dihadapi pada sistem tandem tersebut adalh pada perpindahan (switching) antar sumber tegangan. Untuk terus menigkatakan implementasi loT di Indonesia sekaligus mendukung progam peningkatan kapasitas terpasang PLTS, sistem Automatic Transfer Switch (ATS) yang terhubung dengan pusat data secara remote dan real time dapat menjadi sebuah terobosan baru. Pada proposal penelitian ini diajukan pengembangan teknologi arsitektur sistem loT terskala berbasis Mesh untuk daerah berinfrasruktur terbatas. Tujuannya agar dapat memberikan sebuah solusi tepat guna sebagai alat digital pendukung PLTS berupa Smart Automatic Transfer Switch (SATS). Hal ini memberikan kesempatan untuk juga dapat diaplikasikan diberbagai daerah di Indonesia, terutama daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal (3T), serta memberikan dataset penggunaan listrik untuk dimanfaatkan lebih lanjut. Lebih jauh lagi, diharapkan dengan cakupan kasitas terpasang PLTS dapat memberikan dampak positif juga pada perkembangan ekonomi masyarakat. Penelitian ini merupakan bentuk pengembangan berkelanjutan sistem ATS analog yang sebelumnya telah diteliti dan didaftarkan Kekeyaan Intelektualnya. Sistem ATS analog tersebut dipersiapkan untuk mendukung perancangan SHS sebagai sumber energi alternatif di pemukiman Nanga-nanga, Kendari, Sulawesi Tenggara. Darei hasil studi tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa sistem pembaca tegangan baterai dan relay berhasil diaplikasikan serta mengurangi pengeluaran warga akan biaya PLN hingga 43% yang secara langsung juga membantu aktivitas ekonomi warga. Dalam penelitian yang diajukan hibah pendanaannya tahun 2022 ini, tahapan metode yang akan dilakukan ditahun pertama adalah (a) pembuatan modul SATS sebagai  perangkat yang nantinya berhubungan langsung dengan sistem solar panel dan jaringan listrik konvensional (PLN) dan (b) Integrasi dengan panel surya. Luaran dokumen Kekayaan Intelektual (KI) Paten Sederhana, dan artikel ilmiah yang akan dipublikasikan. Luaran-luaran yang diperoleh akan menunjukkan tingkat kesiapan teknologi (TKT) 5 untuk tahun pertama dengan target persiapan produksi perangkat keras telah dilakukan, prototipe telah dibuat, perlatan dan mesin pendukung telah diuji coba dalam laboratorium, dan integrasi sistem selesai dengan akurasi tinggi (high fidelity), serta diuji coba pada lingkungan nyata/simulasi.