Perencanaan Keuangan untuk Gen-Z

Setiap manusia mengalami siklus hidup mulai dari lahir, masa kanak-kanak, masa dewasa, masa tua, dan meninggal. Perencanaan keuangan penting untuk memastikan hidup seseorang sejahtera pada setiap fase. Semakin dini melakukan perencanaan keuangan, akan semakin baik, karena tujuan keuangan masih banyak dan waktu persiapan masih cukup panjang. Generation Z (Gen Z), yang saat ini berusia sekitar 20-30 tahun, sangat berkepentingan untuk menjalankan perencanaan keuangan. Namun di sisi lain, data menunjukkan masih sedikit Gen Z yang secara terstruktur melakukan perencanaan keuangan. Untuk itulah, penelitian ini
dilakukan untuk mencari factor-faktor yang dapat mendorong minat melakukan perencanaan keuangan pada Gen-Z.

Penelitian dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah penelitian deskriptif perilaku Gen-Z terkait dengan factor-faktor internal dan eksternal, yang mempengaruhi mereka untuk melakukan (adopsi) perencanaan keuangan. Faktor internal melibatkan pemahaman Gen Z pada Perencanaan Keuangan (Financial Planning Literacy). Sedangkan factor eksternal melibatkan evaluasi Gen Z terhadap teknologi pendukung perencanaan keuangan, dengan menggunakan konsep atau teori UTAUT (United Theory of Acceptance and Use of Technology). Dari tahap pertama ini diharapkan dapat diperoleh Luaran berupa deskripsi perilaku perencanaan keuangan Gen-Z, yang masih belum menikah (bujangan). Dari tahap ini diharapkan dapat direkomendasikan berbagai langkah dan kebijakan untuk meningkatkan adopsi pelaksanaan perencanaan keuangan pada Gen Z.

Untuk Tahap pertama, digunakan pendekatan riset ‘need to know’, dengan metode yang digunakan adalah studi eksploratori secara kualitatif, yang dilakukan melalui pengamatan lapangan, wawancara intensif, FGD, dan studi literature. Kemudian penelitian dilanjutkan dengan studi konfirmatori secara kuantitatif, dengan melakukan survey kuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan SPSS untuk menghasilkan output dan analisis deskriptif. Analisis hubungan faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap adopsi
perencanaan keuangan dilakukan dengan melakukan regresi linier berganda.

Tahap kedua adalah berupa riset pengembangan, yang bertujuan mengembangkan aplikasi perencanaan keuangan pribadi yang dapat membantu GenZ untuk melakukan perencanaan keuangan. Aplikasi mengandung fitur-fitur pembuatan laporan keuangan pribadi, pemeriksaan kesehatan keuangan, perencanaan tujuan hidup/keuangan, pemilihan produk-produk investasi dan proteksi, perencanaan dana hari tua, dan berbagai mekanisme dalam perencanaan keuangan lainnya.

Penelitian Tahap Kedua, menggunakan pendekatan riset ‘Need To Do’, dengan menggunakan metode manajemen proyek pengembangan aplikasi perencanaan keuangan. Luaran yang direncanakan adalah rancangan aplikasi perencanaan keuangan dengan fitur-fitur yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan Gen Z.