Diskursus Fesyen Lambat Di Komunitas Daring Di Asia Tenggara (Studi Pada Penggerak Isu Fesyen Lambat Di Indonesia, Singapura, Dan Malaysia)

Saat ini, industri pakaian menjadi salah satu industri terbesar di dunia dengan transformasi yang sangat cepat (fast fashion). Akan tetapi, fast fashion industry menghasilkan limbah dan polusi yang merusak lingkungan sehingga muncul gerakan perlawanan yang disebut dengan slow fashion movement di media sosial, khusunya di negara-negara Asia
Tenggara yang selama ini merupakan pangsa pasar terbesar industri tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi diskursus slow fashion yang berkembang di Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, paradigma post- positivism, dan analisis isi terhadap tiga akun penggerak isu slow fashion terbesar di setiap negara, yaitu @setali.indonesia, @thefashionpulpit, dan @klothlifestyle. Peneliti akan
mencermati foto, video, dan caption yang diunggah ketiga akun tersebut dan menganalisisnya menggunakan konsep tema slow fashion, tipe konten, dan komunitas serta aktivisme online. Penelitian ini diajukan sebagai penelitian hibah internal dengan skema penelitian dasar 12 bulan. Luaran penelitian yang ditargetkan adalah publikasi di jurnal internasional terindeks Scopus dan jurnal nasional terindeks SINTA.