Analisa Visual Storytelling dari Sinopsis Sampai Storyboard dalam MK Intro to MIP

Dalam produksi film, filmmaker harus memvisualkan cerita yang ditulis dalam script. Dengan kata lain, filmmaker harus bisa mengubah cerita dari bentuk tulisan menjadi gambar bergerak. Kemampuan bercerita dengan gambar  (visual storytelling) membutuhkan daya imaginasi dan sense yang tinggi yang perlu dilatih. Untuk menguasainya, filmmaker harus bisa menggambarkan ruang, character, gerak, komposisi serta memahami urutan gambar yang tepat agar cerita mengalir dan mudah dipahami penonton. Proses produksi film melewati tahapan Development, Pre-production, Production, Post Production, Distribution, dan Exhibition (Cleve, 2006, hlm 9). Dalam tahap Pre-production inilah, filmmaker dituntut untuk bisa merancang visualisasi cerita yang akan wujudkan melalui tahap penulisan sinopsis, treatment, script, floorplan, dan storyboard. Dalam tahap Production gambar-gambar yang sudah direncanakan dalam storyboard direalisasikan (di shoot). Potongan-potongan gambar yang dihasilkan dalam tahap Production dirangkai dan dilengkapi dengan sound effect, scoring, graphics, teks dan lain lain hingga menjadi film yang siap tayang. Mahasiswa Film dan Televisi (FTV), Universitas Multimedia Nusantara, pemula (semester 2), yang mengambil matakuliah FF621 Introduction to Moving Image Production, seringkali mengalami kesulitan dalam memvisualkan cerita dari sinopsis sampai storyboard.  Oleh sebab itu, penelitian ini dibuat karena penulis ingin mengetahui masalah yang ada dalam visual storytelling  dari sinopsis sampai storyboard dan merumuskan strategi pengajarannya yang terbaik. Penelitian ini terdiri dari empat tahap. Waktu penelitian ini adalah tiga semester. Tahap 1: (i) mencari teori awal: Studi Pustaka identifikasi masalah (ii) menentukan standar analisis treatment (iii) melakukan analisis treatment, floorplan dan storyboard dari Production handbook matakuliah IMIP. Tahap 2: (i) mencari data tentang alur perpikir lewat wawancara dengan mahasiswa sebagai filmmaker. (ii) mengumpulkan temuan dan melakukan analisis. Tahap 3: mengusulkan strategi pembelajaran visual storytelling yang tepat. Tahap 4: (i) menulis Laporan Penelitian, (ii) menulis artikel untuk jurnal.