Analisis Perkembangan Digitalisasi Museum Sejarah, Seni Dan Kebudayaan di Indonesia

Peradaban manusia saat ini berada di tengah-tengah era digital di mana layar ponsel, kemajuan teknologi, realitas virtual, dan pertukaran informasi tanpa batas menjadi sentral kehidupan manusia. Transformasi digital ini mempengaruhi berbagai bentuk interaksi manusia sekaligus sifat dasar dari proses pendidikan. Selain dari lembaga pendidikan formal, museum dapat digambarkan sebagai situs di mana pengetahuan; bersama dengan ideologi yang mendasarinya, dikurasi, direproduksi, dan didistribusikan sebagai sarana untuk membangun persepsi dan narasi kolektif masyarakat. Dalam era digital di mana cara-cara berhubungan dengan hal-hal materi juga berubah, penting untuk mengamati bagaimana transformasi ini berdampak pada relasi objek dan subjek dalam konteks museum sebagai lembaga penghasil pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana museum di beberapa daerah di Indonesia bernegosiasi dan berusaha untuk mengikuti perubahan konsumsi pengetahuan. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini mengumpulkan data dengan (1) observasi langsung 10 museum yang berlokasi di berbagai daerah untuk mengidentifikasi penggunaan multimedia digital dalam desain tata pamer koleksi permanen; (2) melakukan klasifikasi penggunaan multimedia digital berdasarkan tipe, fitur serta fungsi (3) melakukan analisis induktif untuk mencari pola-pola penggunaan multimedia digital atau dan membandingkan pola dan tema digitalisasi yang digunakan dalam menciptakan pengalaman, interaksi serta narasi museum. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan multimedia digital sebagai penjelas sekaligus pemicu emosional pengunjung sebagai bentuk dominan yang digunakan sebagai metode tata kelola pameran.
Penemuan penelitian ini mendukung gagasan bahwa edukasi dan relasi pengunjung dan museum perlahan bergeser dari ‘object-lessons’ menjadi ‘experience-based’.