Interpretasi Konsep Bukaan, Massa Bangunan Dan Relasi Antar Ruang Pada Tropical Microhome

Dalam tatanan ruang kota, pembangunan berkelanjutan setidaknya dihadapi oleh dua tantangan yaitu peningkatan jumlah kebutuhan perumahan dan degradasi lahan hijau. Membatasi penyediaan lahan untuk pembangunan merupakan salah satu upaya untuk menahan laju degradasi lahan hijau. Tetapi hal ini bertentangan dengan kondisi demografi di Indonesia, yaitu peningkatan jumlah penduduk usia produktif yang sejalan dengan peningkatan kebutuhan perumahan. Untuk menyiasati tantangan ini, muncul gagasan konsep rumah alternatif. Salah satunya adalah rumah mungil atau microhome. Sebagai hunian, tuntutan perancangan microhome antara lain dapat menghadirkan kualitas bentuk dan kualitas ruang. Sedangkan dalam konteks pembangunan berkelanjutan, perancangan microhome harus tanggap terhadap konteks iklim setempat. Tanggapan terhadap kondisi iklim dapat dicapai salah satunya dengan desain selubung dan bukaan bangunan. Penelitian ini merupakan kajian terhadap tugas yang telah dikerjakan oleh mahasiswa
dalam mata kuliah AR322 Perancangan Arsitektur tahun ajaran 2019/2020. Tugas yang dikerjakan berupa studi dan perancangan microhome. Dari hasil tugas tersebut, peneliti menghimpun ragam interpretasi konsep perancangan microhome yang dibahas dalam 2 fokus konsep, yaitu eksplorasi bentuk, dan relasi antar ruang. Kedua konsep tersebut dianalisis dengan tiga kriteria berikut; massa bangunan, relasi antar ruang dan elemen bukaan.