Kekerasan terhadap perempuan tidak hanya terjadi di ranah privat, namun juga di ranah publik, misalnya di kantor dan institusi pendidikan. Salah satu buktinya dapat dilihat dari film Bombshell yang mengangkat isu kekerasan terhadap perempuan di tempat kerja dan dibuat berdasarkan kisah nyata. Memasarkan film bertema kekerasan terhadap perempuan di negara yang masih menganut sistem patriarki bukanlah hal yang mudah. Namun, di In-donesia, ternyata film ini tidak hanya menarik banyak penonton, tetapi juga mendapat ulasan yang positif dari berbagai pihak. Hal tersebut tidak lepas dari strategi Marketing Public Relations yang dilakukan oleh Cinema XXI se-bagai distributornya. Karena itulah, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi Marketing Public Relations Cinema XXI dalam memasar- kan film Bombshell. Penelitian ini merupakan jenis kualitatif dan data di-peroleh melalui wawancara mendalam. Dari hasil penelitian diketahui bahwa selain untuk mendapatkan liputan positif, kampanye pemasaran film Bomb-shell juga bertujuan untuk membentuk persepsi sekaligus memberikan edukasi kepada penonton mengenai isu kekerasan di tempat kerja. Hal lain yang diketahui adalah pentingnya peran Key Opinion Leader dalam mencip-takan
kesadaran mengenai isu yang diangkat sekaligus mengajak khalayak untuk menonton film Bombshell.