Valuasi Bisnis Baru Dan Optimal Capital Perusahaan Jasa Industri (Maklon) Bagi Umkm Keripik Kemasan. (Studi Kasus: Pt Krispindo)

Peningkatan UMKM di sektor makanan dan minuman saat ini mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, terutama di masa pandemi Covid-19. Hasil data statistik Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan November 2020 menjabarkan industri makanan mendominasi usaha Mikro dan Kecil tahun 2019, yaitu sebesar 36.23%. Meningkatnya jumlah pelaku usaha UMKM di sektor ini menjadi peluang bagi industri jasa pengolahan (maklon) untuk membantu para pelaku UMKM dengan segala keterbatasan yang dimiliki. Penelitian ini melakukan studi kasus pada PT. Krispindo sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengolahan (maklon) di sektor makanan ringan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai (valuasi) bisnis baru yang diajukan oleh PT. Krispindo dalam hal penggunaan hutang dan ekuitas yang optimal bagi
perusahaan serta ekspektasi return investasi yang dapat diberikan bagi para investor. Hasil lain yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk membantu perusahaan dalam mengambil keputusan pada akhir tahun proyek untuk melanjutkan atau menghentikan bisnis tersebut. Penelitian ini menggunakan biaya modal yang optimal (WACC) dan Rasio Debt-to-Equity (DER) dalam menetapkan modal usaha yang optimal. Untuk mengukur ekspektasi return investasi bagi para investor, penelitian ini menggunakan pendekatan Net Present Value (NPV), arus kas bebas perusahaan (FCFF) dan tingkat pengembalian internal (IRR) perusahaan. Untuk mengetahui lanjut atau tidaknya bisnis tersebut, penelitian ini menggunakan Terminal Value Asset (TVA) dan On Going Concern Value dari bisnis yang diperoleh pada akhir tahun proyek. Hasil penelitian membuktikan penggunaan hutang dapat menguntungkan perusahaan dan
bisnis ini dapat berlanjut setelah masa proyeksi berakhir.