PEMODELAN SISTEM PENDETEKSI POTENSI BANJIR DI TANGERANG

Banjir merupakan salah satu fenomena alam yang sering terjadi di berbagai
wilayah Banjir tidak hanya terjadi di daerah aliran sungai saja, tetapi bisa juga terjadi di
daerah atau wilayah yang jauh dari aliran sungai, misalnya di daerah padat penduduk
dan jalan-jalan yang tidak memiliki drainase atau serapan yang baik. Data dan
Informasi Bencana Indonesia (DIBI) pada tahun 2016 menunjukan bahwa bencana yang
sering terjadi di Indonesia yaitu bencana banjir sebesar 32.2% atau 713 kejadian seluruh
Indonesia. Obyek penelitian ini adalah daerah Tangerang karena kerugian dan kerusakan
akibat bencana banjir di Tangerang pada tahun 2016 yaitu 4 orang meninggal, 30.949
orang menderita akibat banjir, 5.313 orang mengungsi. Di daerah Tangerang belum ada
aplikasi yang bisa mendeteksi potensi banjir dan letak geografis Tangerang berdekatan
dengan daerah Jakarta dan Bogor.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka didapat disimpulkan bahwa diperlukan
sebuah teknologi yang dapat memetakan dan mendeteksi potensi banjir yang terjadi
pada satu jam mendatang di sungai daerah Tangerang. Penelitian ini pada Renstra UMN
2016-2021 masuk pada fokus bidang penelitian: ICT Based dan untuk dipemerintah
masuk pada bidang fokus: Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk menanggulangi
bencana banjir. Dari uraian tersebut, maka pada penelitian ini akan akan dilakukan
dalam dua tahap: Tahun pertama dilakukan pada periode pertama penelitian selama
selama satu tahun, berfokus pada (i) observasi, identifikasi objek penelitian,
mengumpulkan data, dan melakukan survei. (ii) melakukan visualiasi pemetaan potensi
banjir di Kota Tangerang untuk menampilkan informasi ketinggian air sungai di daerah
Tangerang dengan melakukan clustering menggunakan Power BI, (iii) mengetahui
pattern ketinggian air sungai di daerah Tangerang, meliputi Sungai Cisadane, Kali
Angke, dan Kali Pesanggrahan. Tahun kedua dilakukan pada periode kedua selama
satu tahun, berfokus pada (i) pengembangan dan perencanaan model untuk memprediksi
tinggi muka air sungai satu jam mendatang menggunakan metode double exponential
smoothing sedangkan prediksi curah hujan satu jam mendatang menggunakan API
Accuweather. Lalu data tersebut akan dideteksi menggunakan logika fuzzy dengan
sistem inferensi model sugeno untuk mengetahui potensi banjir yang akan terjadi (ii)
merancang aplikasi peringatan, pelaporan dan mendeteksi potensi bencana banjir di
daerah Tangerang untuk membantu masyarakat untuk melaporkan bencana banjir di
daerah Tangerang (iii) mengembangkan fitur SMS gateway untuk memberitahu
informasi bencana banjir kepada masyarakat di Tangerang. (iv) Uji coba aplikasi
terhadap pihak Badan Penanggulangan Bencana Alam.
Keluaran penelitian berupa laporan penelitian, publikasi ilmiah (Jurnal
Internasional Bereputasi dan Konferensi Internasional), dan aplikasi website yang dapat
diakses oleh masyarakat dan pemerintah untuk mengetahui potensi banjir yang akan
terjadi. Output dari aplikasi ini yaitu tidak banjir, banjir siaga 3, banjir siaga 2 dan banjir
siaga 1. Bila terjadi potensi banjir siaga 2 dan siaga 1 pada satu jam mendatang maka
mengirim pesan broadcast ke semua user yang terdaftar pada aplikasi ini. Keluaran
penelitian akan dihasilkan di akhir setiap periode waktu penelitian dan hasil akhirnya
akan didaftarkan HAKI karena belum ada aplikasi peringatan dan mendeteksi potensi
banjir di daerah Tangerang.