PEMODELAN 3 DIMENSI (3 D) UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT AKURASI PENGENALAN OBJEK 3 D DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DIRECT LINEAR TRANSFORMATION

Computer vision bertujuan untuk membangun sebuah mesin pandai yang dapat
“melihat”. Untuk membuat mesin pandai tersebut diperlukan sistem yang dapat mengenali
objek. Sekarang ini sedang berkembang pengenalan objek secara tiga dimensi karena
pengenalan objek secara dua dimensi masih memiliki kekurangan. Termasuk didalam
pengenalan objek adalah pengenalan wajah. Sistem pengenalan wajah 2 dimensi dapat
melakukan kesalahan dalam pengenalan wajah bila terdapat perbedaan level pencahayaan,
ekspresi wajah, pose kepala dan kualitas pengambilan gambar. Sistem ini juga mudah disusupi
apabila penyusup memiliki cetakan foto dari wajah pengguna untuk digunakan dalam proses
pemindaian Kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi dengan penggunaan sistem
pengenalan wajah secara 3 dimensi. Terdapat sistem pengenalan tiga dimensi dengan terlebih
dahulu membuat pemodelan objek secara tiga dimensi sebelum objek tersebut dikenali oleh
sistem. Terbukti bahwa pengenalan objek secara dimensi dapat dilakukan dan terbukti
memiliki tingkat akurasi yang relatif baik yaitu 95,12%.
Melihat penelitian tersebut, timbul pertanyaan mengapa untuk dapat mengenali objek
secara tiga dimensi diperlukan pemodelan terlebih dahulu. Seberapa besarkah pengaruh
pemodelan terhadap tingkat akurasi. Dalam penelitian ini hendak dibuktikan bahwa dengan
pemodelan terlebih dahulu dapat meningkatkan tingkat akurasi dari pengenalan objek. Untuk
pemodelan tiga dimensi digunakan Direct Linear Transformation, karena algoritma ini
memiliki banyak kelebihan merubah data dari objek dua dimensi menjadi tiga dimensi.
Kemudian untuk pengenalan objek digunakan algoritma backpropagation neural networks.
Penelitian ini adalah penelitian multiyear, pada tahap I pada tahun pertama,
pembangunan aplikasi pengenalan objek tiga dimensi tanpa pemodelan 3 dimensi, tahap II
pada tahun kedua, pembangunan sistem pemodelan objek tiga dimensi.dan tahap III pada tahun
ketiga, pembangunan aplikasi pengenalan objek secara tiga dimensi, kemudian
membandingkan dengan tahap I, untuk melihat pengaruh pengenalan objek tanpa dan dengan
pemodelan 3 dimensi. Pada tahap ketiga inilah pembuktian bahwa pemodelan 3 dimensi
berpengaruh atau tidak terhadap tingkat akurasi pengenalan objek 3 dimensi.