Penelitian ini bertujuan untuk merancang narasi visual sejarah kawasan Laut Sulawesi
di abad XIX dengan cara mengkontraskan kekuatan kolonial dengan kekuatan
penduduk lokal yang oleh kolonial terkategorikan sebagai bajak laut. Apabila entitas
bajak laut seringkali diposisikan sebagai antagonis, namun terbuka kemungkinan baru
dalam memaknai entitas tersebut ketika ada argumen sejarah yang menyodorkan
bukti-bukti “gerilya bahari” yang pernah dilakukan kaum ini yang dinilai sebagai
upaya merebut kemerdekaan dari pihak kolonial. Narasi visual yang akan dirancang
merupakan tafsiran dari perspektif tersebut, yang akan disusun sedemikian rupa
membentuk sekuensial dari sebuah reka kejadian. Luaran dari penelitian ini adalah
purwarupa berbentuk storyboard. Perancangan narasi ini merupakan bagian dari
sebuah peta penelitian yang lebih besar yang bertujuan untuk merancang film animasi
sejarah kawasan Laut Sulawesi abad XIX.