Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap kebutuhan teritori spasial dari setiap anggota
rumah tangga yang tinggal di dalam hunian dengan luas yang kecil. Pemenuhan kebutuhan
akan teritori diduga sebagai penyebab harmonisnya suatu hubungan di dalam keluarga.
Keterbatasan ruang di dalam hunian yang kecil bisa menyebabkan kebutuhan teritori ini tidak
tercapai dengan mudah. Untuk itulah penelitian ini juga mencoba untuk melihat sampai sejauh
mana setiap anggota keluarga beradaptasi akan keterbatasan ruang.
Penelitian ini berusaha untuk dapat menghasilkan suatu pemahaman khususnya bagi perancang
bangunan atau arsitek agar dapat memahami kebutuhan hakiki dari setiap manusia, yaitu
kebutuhan akan ruang personal dan teritori. Pemahaman ini pada akhirnya akan menjadikan
para praktisi rancang bangun untuk tidak sekedar memperhatikan keuntungan finansial, namun
juga kesejahteraan bagi calon pembeli atau penghuni rumah yang mereka pasarkan.
Penelitian ini akan mengamati beberapa keluarga yang tinggal di dalam hunian yang kecil.
Observasi, wawancara dan rekam kegiatan setiap jamnya akan dilakukan untuk melihat
bagaimana responden menanggapi keterbatasan ruang dalam mencapai atau memenuhi ruang
privat dan teritori pribadinya. Penelitian ini juga akan mengamati cara-cara apa yang setiap
anggota lakukan untuk mencapai kebutuhan teritori spasial tersebut. Analisis terhadap data
yang terkumpul akan dilakukan dengan menggunakan teori-teori proxemics.