IMPLEMENTASI UNIFIED OF ACCEPTANCE AND USE OF TECHNOLOGY THEORY TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION PENGGUNAAN SHORT-DISTANCE DELIVERY SERVICE APPLICATION TELAAH PADA BUSINESS RETAIL ONLINE SKALA KECIL DI JABODETABEK

Pengguna internet di Indonesia di tahun 2016 kini telah menembus angka 132,7 juta
orang (APJII, 2016). Dengan jumlah pengguna internet yang sangat besar, Indonesia
merupakan pasar yang sangat potensial untuk bisnis yang berbasis internet atau yang lebih
dikenal dengan istilah e-commerce. Selain e-commerce besar, kini banyak juga bermunculan
e-commerce dengan skala kecil atau sering dikenal dengan business retail online. Hal ini
didukung oleh besarnya porsi penggunaan media sosial dalam pemanfaatan internet yakni
sebesar 97,4% (APJII, 2016) yang dimanfaatkan oleh pengusaha business retail online sebagai
platform untuk berjualan.
Berdasarkan survei yang dilakukan APJII (2016) tercatat ada sekitar 132,5 juta
pengguna internet mengakses konten komersial. Dari keseluruhan konten komersial yang
diakses, 62% menggunakan internet untuk mengakses businsess retail online. Industri retail
online sendiri diperkirakan akan memberikan kontribusi sebesar 5% dari keseluruhan
perekonomian Indonesia (idEA, 2016). Walaupun memiliki potensi yang sangat besar, bukan
berarti bisnis retail online di Indonesia tidak mengalami kendala. Salah satu kendala utama
yang dihadapi oleh bisnis retail online di Indonesia adalah sistem logistik yang buruk dan juga
tingginya biaya kirim (UNCTAD, 2015). Salah satu solusi dari buruknya sistem logitik di
Indonesia adalah dengan bermunculannya jasa pengiriman jarak dekat (short-distance
delivery service) seperti Go-Send, Etobee, PickPack, dan lain sebagainya, yang berbasis
aplikasi dan kemudian menjadi solusi untuk pengiriman dalam kota. Sayangnya belum semua
business retail online yang belum memanfaatkan layanan ini.
Menurut Davis et.al, (1989), The Technology Acceptance Model (TAM) dapat
digunakan untuk menggambarkan apa saja yang mempengaruhi behavioral intention
seseorang dalam menggunakan teknologi (aplikasi), Sedangkan Venkatesh (2003)
menggambarkan model pengukuran yang lebih baik terhadap behavioral intention dengan
menggabungan antara teori TAM dengan Use of technology (UTAUT), dan
menyempurnakannya menjadi UTAUT2 (Venkatesh et.al,2012). Oleh karena itu berdasarkan
penjelasan tersebut penelitian ini menggunakan acuan model UTAUT2 dalam
menggambarkan faktor apa saja yang mempengaruhi behavior intention pada penggunakan
short-distance delivery service application.
Penelitian ini dirancang untuk dapat melihat faktor-faktor apa saja yang dapat
meningkatkan keinginan dari business retail online dengan skala kecil untuk mengadopsi
short-distance delivery service application. Penelitian ini memiliki enam tahapan, tahap
pertama persiapan, tahap kedua pelaksanaan, tahap tiga pengumpulan data, tahap empat
analisis data, tahap kelima pembahasan hasil dan tahap keenam penyusunan laporan. Ruang
lingkup penelitian adalah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Populasi pada penelitian
adalah semua business retail online skala kecil yang berdomisili di Jabodetabek, yang
mengetahui dan pernah mengoperasikan aplikasi short-distance delivery service dan pernah
melakukan transaksi dengan aplikasi ini. Jumlah sample yang digunakan mengacu pada dasar
penghitungan jumlah sample dari Hair et al (2010), yaitu n X 5, atau jumlah pertanyaan
dikalikan dengan 5. Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural
Equation Modelling dengan menggunakan software Lisrel 8.8