Analisis Tanda Visual Personal Branding Calon Gubernur Jawa Barat 2018 Melalui Media Sosial

Tahun 2018 merupakan tahun politik tersebsar karena sebagian besar daerah di Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan kepala daerah baik itu Gubernur, Walikota dan dan Bupati. Adanya pemillihan kepala daerah tentunya menjadi magnet sendiri bagi para konstentan dan masyarakat itu sendiri, mengingat jabatan ini meripakan jabatan presitius dalam menentukan kebijakan kebijakan daerah. Terlepas dari lobi lobi politik dan campur tangan partai politik, para kontestan calon wakil kepala daerah tentunya harus mempunyai strategi strategi khusus dalam menaikkan elektabilitas dimata masyarakat. Dalam menaikkan nilai elektabilitas, personal branding adalah salah satu metoda untuk mengkomunikasikan nilai nilai atau value positif ke masyarakat. Menurut Montoya Personal branding dapat mengatur presepsi seseorang terhadap orang lain, dengan menceritakan pengalaman kepada orang lain secara organik dan kebetulan sehingga orang lain berpikir persepsi itu dibangun sendiri (2002;27), Salah satu media yang digunakan dalampersonal.branding adalah media social salah satunya platform instagram. Penggunaan media ini mempakan hal yang wajib dilakukan mengingat cara audiens membaca media sudah bergeser menjadi media yang lebih personal. Jawab barat mempakan wilayah pemilihan yang besar merupakan wilayah yang diperebutkan oleh beberapa konstetan calon Gubernur yang bertarung dalam pilkada 2018 ini. Calon gubemur yang sudah resmi mendaftar adalah Ridwan Kamil, Sudrajat, Deddy Mizwar dan Tubagus Hasanuddin. Dalam prosesnya menuju waktu kampanye yang akan ditetapkan oleh KPU, para konstentan gencar melakukan kegiatan personal branding di media Instagram mereka guna memperkuat persepsi di masyarakat (pemilih) dan menaikkan elektabilitas serta peluang kemenangan di Pilkada Jawa barat 2018.