When Religion Prevails: A Content Analysis of Immunization Coverage in Online Islamic and General-Audience Media

Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Kesehatan melakukan kampanye kesehatan untuk melakukan vaksin measles-rubella (MR) pada Agustus hingga September 2018 di 34 provinsi. Pemerintah menetapkan angka keberhasilan, yaitu sebanyak 95 persen target melakukan vaksinasi. Nyatanya kampanye ini tidak mampu mencapai target vaksinasi yang ditentukan pemerintah, rata-rata angka keberhasilan hanya 68%, bahkan Aceh merupakan provinsi dengan capaian target terendah, yaitu 6% (Rochmyaningsih, 2018). Salah satu pengaruh tidak tercapainya target tersebut karena salah satu bahan vaksin yang dianggap tidak halal. 
Oleh karena itu, terdapat dua bingkai OErame) pemberitaan mengenai vaksin oleh media online. Pertama adalah bingkai yang dilakukan oleh media yang memiliki audiens LIMUM (general audience media), sedangkan bingkai kedua dilakukan oleh media islami (Islamic media). Kecenderungan yang tinggi dalam masyarakat Indonesia dalam menggunakan media online dalam mendapatkan informasi mengenai kesehatan membuat media online menjadi sumber yang penting dalam membangun bingkai tersebut (Freischlad, 2015). 
Penelitian ini bertujuan untuk mengetaui bagaimana general audience online media dan Islamic online media membingkai pemberitaan mengenai vaksin MR, sehingga mempengaruhi angka keberhasilan yang ditetapkan oleh pemerintah di Provinsi Aceh. Konten analisis dilakukan untuk menjawab tujuan penelitian. Peneliti memilih masing-masing tiga media online, baik general audience online media, maupun Islamic online media yang ditentukan berdasarkan ComScore Report. Penelitian ini dilakukan dengan skema penelitian 12 bulan.