IDENTIFIKASI KENYAMANAN TERMAL & VISUAL PADA GEDUNG/BANGUNAN TERHADAP PENERAPAN ELEMEN-ELEMEN PASIF

Sebagai peran dalam menjawab dampak isu perubahan iklim dan terbatasnya energi
tak terbarukan, konsep bangunan hijau (green building) kini telah menjadi pilihan investasi
utama baik bagi para pengembang, pengelola bangunan maupun penghuni. Meskipun titik
berat perancangan gedung hijau tertumpu pada penggunaan konsumsi energi seefisien
mungkin, namun sisi penting lain yang juga harus diperhatikan secara integratif adalah faktor
kenyamanan bagi penghuni pada ruang bangunan itu sendiri. Beberapa faktor kenyamanan
tersebut dapat dibagi dalam tiga bentuk elemen fisis bangunan, yaitu tata penghawaan, tata
visual dan tata audial.
Pada proposal penelitian ini, akan dilakukan identifikasi kenyamanan termal dan
kenyamanan visual pada selasar lobi, Universitas Multimedia Nusantara (Gedung A-UMN),
yang kerap menjadi ruang pertemuan terbatas. Lokasi ini dipilih menjadi objek utama
penelitian karena terdapat fitur-fitur elemen pasif yang dapat dieksplorasi secara kuantitatif,
seperti pemanfaatan daylighting melalui fasad double glazed dan reduksi kalor dari pengaruh
kolam air yang relatif mirip seperti efek radiant cooling system. Hasil kajian dari identifikasi
ini pun akan menjadi rujukan untuk perancangan gedung/bangunan hijau, baik dalam bentuk
referensi materi pengajaran perkuliahan EP 602 Fisika Bangunan maupun target luaran
penelitian seperti proseeding internasional ataupun jurnal nasional terakreditasi.
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 12 bulan dengan didahului pengambilan data
fisis seperti iluminansi, luminansi, temperatur dan kelembaban. Data akan diolah dan akan
digunakan untuk memvalidasi proses simulasi melalui piranti lunak seperti AutoDesk
ECOTECT maupun EnergyPlus. Keseluruhan hasil pengolahan data kembali akan dikaji
berdasarkan kriteria kenyamanan lingkungan binaan berdasarkan standar yang tersedia, yaitu
ASHRAE 55-1992 untuk kenyamanan termal dan SNI 03-2396-2001 untuk sistem
penerangan alami, termasuk juga pengaruhnya terdapat sistem elektrifikasi yang dapat
diantisipasi.