JEJAK SENI EKSPERIMENTAL DALAM KARYA DESAIN AKTIVASI BRAND DAN MEDIA KAMPANYE DI JAKARTA 2006 – 2018 ( Studi Kasus : Publicist, A Mild, Gojek)

Dua tahun belakangan ini istilah desain eksperimental cukup ramai dilontarkan oleh
kalangan akademisi yang berkepentingan untuk memproduksi istilah tersebut. Program studi DKV
Universitas Multimedia Nusantara adalah salah satu institusi yang memanfaatkan ‘kebaruan’ ini
untuk mendukung perubahan mata kuliahnya demi perkembangan disiplin keilmuan. Sayangnya
ambiguitas istilah yang belum popular selalu menjadi resiko yang harus ditanggung bagi
pemanggul pertamanya. Ketidakpahaman akan apa yang membedakan suatu objek karya disebut
seni atau desain adalah pangkal masalahnya, dan seringkali diselesaikan secara ceroboh dengan
melabeli istilah-istilah tersebut berdasarkan jargon-jargon lama yang seringkali memuat narasi
sempit dan tidak lagi muat menampung fenomena praktis yang terjadi di luar lingkungan akademi
yaitu pada industri kreatif. Apakah seni selalu reflektif dan hanya desain mampu berlaku
fungsional? Apakah masih relevan menyematkan istilah ‘solving problem’ pada kerja-kerja desain
visual, lalu bagaimana posisinya dengan Seni Penyadaran? Apa perbedaan interaktivitas pada
karya desain dengan partisipatori pada karya seni? Penelitian ini ingin menguraikan metode kerja
industry seni dan kerja industry desain pada konteks hari ini sekaligus merumuskan istilah baru
tentang apakah itu kerja desain eksperimental menurut versi disiplin ilmu Desain Komunikasi
Visual berdasarkan studi kasus produk kampanye viral yang sudah dilaksanakan di Jakarta dalam
kurun waktu kurang lebih 15 tahun terakhir. Hal ini terkait dengan Rencana Induk Penelitian UMN
(RIP-UMN) dalam bidang Inovasi Karya Seni dan Desain. Penelitian ini merupakan penelitian
dasar yang menggunakan metode kualitatif dengan target capaian berupa jurnal internasional.