Nilai kenusantaraan sebagai dasar dalam perancangan font menjadi salah satu
pertimbangan bagi type designer dalam merancang sebuah karya. Hal ini menjadi keunikan
mengingat referensi dari budaya Indonesia sangat banyak dan masih banyak yang bisa digali
terutama dari elemen-elemen visualnya yang memiliki ciri khas setiap suku, salah satunya
adalah Minahasa. Salah satu budaya dari Minahasa memberikan inspirasi pada penelitian
yang dilakukan Anvirtia Priska Managkalangi dalam menghasilkan font Kato’oran yaitu kain
bermotif ular patola. Baik motif maupun makna serta filosofi yang dimiliki kain tersebut
pada akhirnya diterjemahkan melalui visual sehingga menghasilkan font dengan
karakteristiknya. Namun hasil analisis yang merujuk pada prinsip-prinsip tipografi terhadap
font ini, menunjukkan bahwa perlu adanya pengembangan karena kurangnya efektivitas pada
bentuk huruf, interval ruang huruf, legibility serta readability. Sehingga jika diperbaharui,
font akan bisa digunakan dan diaplikasikan pada media visual sesuai dengan tujuan.Penelitian
ini dibuat selama 10 bulan dengan hasil luaran yakni true type font yang mampu
mengahasilkan karakter-karakter huruf Latin yang siap digunakan.