Investigasi Penerapan dan Analisis Desain Human Resource Information System (HRIS) dalam Meningkatkan Produktivitas Karyawan BUMN di Indonesia

Saat ini tenaga kerja di Indonesia diwarnai oleh beberapa generasi angkatan kerja, antara lain: generasi X, generasi Y, dan generasi Z. Terdapat pola kerja yang berbeda antar generasi yang seringkali menyebabkan generation gap. Generation gap menjadi tantangan perusahaan dalam mengelola karyawan yang terdiri dari berbagai generasi angkatan kerja tersebut. Generasi X memiliki pola kerja cenderung teratur dan sistematis. Sementara, Gen Y menyukai flexitime dalam bekerja dan juga dikenal dapat diandalkan dalam pemanfaatan teknologi. Sedangkan pada Gen Z, adanya perkembangan teknologi di generasi ini membuat mereka memiliki pola pikir instant dan sangat bergantung pada gadget serta aktivitas di media social.

Perkembangan teknologi tidak hanya menyebabkan kecanduan pada penggunanya, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai upaya memajukan kesuksesan perusahaan. Teknologi sudah diimplementasikan dalam perusahaan dan berdampak pada perubahan berbagai bisnis proses menjadi lebih efektif dan efisien. Namun, hal tersebut tidak selaras dengan proses pengelolaan sumber daya manusia (SDM), tidak sedikit perusahaan yang masih mengacuhkan pengelolaan SDM mereka. Padahal karyawan adalah “aset” terbaik perusahaan yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya.

Dalam upaya transformasi dari administrative expert menjadi strategic business partner [1], banyak pekerjaan rumah yang perlu dilakukan oleh departemen SDM, seluruh praktek tersebut dapat diotomatisasi dengan menggunakan human resource information system (HRIS). HRIS merupakan sistem yang tersentralisasi yang dapat membantu perusahaan dalam mengorganisir tata kelola dan tata laksana manajemen SDM di perusahaan dalam mendukung proses pengambilan keputusan. Namun, saat ini belum banyak penelitian di Indonesia yang mengkaji lebih dalam mengenai HRIS. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimalisasi fungsi HRIS dan menganalisis desain HRIS sebagai upaya dalam meningkatkan produktivitas karyawan.

Penelitian ini akan dilakukan selama dua tahun, tujuan penelitian pada tahun ke-1 adalah untuk mengetahui apakah fungsi dari HRIS dapat meningkatkan job satisfaction karyawan. Selain itu, penelitian juga dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi dari HRIS dapat menurunkan turnover intention karyawan (Gambar 1.1). Hasil dan luaran dari penelitian tahun ke-1 akan menjadi sumber data untuk penelitian tahun ke-2.

Tujuan penelitian pada tahun ke-2 adalah mendesain platform HRIS yang dapat mengakomodir kebutuhan pekerja yang berasal dari berbagai generasi angkatan kerja, mulai dari generasi X, Y, hingga Z (Gambar 1.2). Selain itu, peneliti juga akan menganalisis konsep dan konten apa saja yang harus ada pada HRIS sehingga kebutuhan pekerja dapat terpenuhi. Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang diusulkan.

Peneliti akan mengumpulkan data dengan metode survey melalui kuesioner dan in-dept interview yang kemudian akan dianalisis menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Sedangkan pada penelitian tahun ke-2, konsep umum serta konten/fitur yang perlu dimasukkan dalam desain HRIS dianalisi sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan semua generasi. Konten-konten tersebut akan dibuat dalam suatu class diagram yang nantinya akan dikembangkan menjadi sistem HRIS baru.

Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan gambaran kepada industri bagaimana otomatisasi pengelolaan sumber daya manusia dengan menggunakan bantuan HRIS secara efektif dan efisien. Ukuran TKT pada penelitian ini adalah pada level-2 atau TKT 2. Luaran penelitian pada tahun ke-1 adalah jurnal internasional. Sedangkan, luaran penelitian tahun ke-2 adalah hak cipta desain Human Resource Information System (HRIS) dan jurnal internasional.