CROSS-ORGANIZATIONAL FACT-CHECKING: ANALISIS KOLABORASI NASIONAL DALAM PEMBERANTASAN DISINFORMASI

Salah satu kewajiban jurnalisme adalah verifikasi. Sejak awalnya, verifikasi berarti
proses pengecekan fakta yang dilakukan oleh wartawan dan tim redaksi sebelum
menyiarkan produk-produk jurnalistik. Namun, seiring perkembangan zaman dan
teknologi, proses verifikasi dilakukan setelah konten terpublikasi dan dikonsumsi oleh
masyarakat. Proses verifikasi setelah konten terpublikasi ini kemudian disebut
sebagai aktivitas pengecekan fakta (fact-checking). Saat ini, aktivitas pengecekan
fakta menjadi salah satu kegiatan utama redaksi untuk menekan pertumbuhan dan
penyebaran disinformasi yang terlanjur terpublikasi melalui berbagai platform media
baru. Sayangnya, aktivitas pengecekan fakta belum mendapatkan porsi yang
signifikan di setiap ruang redaksi dalam bentuk pembuatan tim khusus atau pemberian
porsi penayangan yang signifikan. Beberapa redaksi media malah tidak melakukan
proses pengecekan fakta sama sekali. Dalam kondisi yang belum diadopsi secara
utuh, signifikan, dan terstruktur di dalam sebuah redaksi media, ada sejumlah pihak
yang justru melakukan insiatif untuk membangun sistem pengecekan fakta yang
terintegrasi lintas asosiasi dan organisasi media. Hal ini dilakukan oleh sejumlah
redaksi media di Indonesia bersama sejumlah organisasi, yaitu Aliansi Jurnalis
Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Google News Initiative, dan
CheckMedia. Kolaborasi lintas organisasi itu dilakukan untuk mengecek kebenaran
berbagai informasi yang berkaitan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Penelitian ini adalah sebuah studi kasus terhadap insiatif tersebut. Peneliti melakukan
observasi partisipatif dengan menjadi pelaku dalam proses pengecekan fakta. Hal itu
sangat membantu peneliti dalam mengumpulkan data. Selain itu, peneliti juga
mendapatkan data dari penelusuran dan analisis berbagai dokumen serta hasil
wawancara. Penelitian ini diharapkan bisa menghasilkan analisis proses kolaborasi
untuk pengecekan fakta tersebut, sekaligus menemukan model alur kerja pengecekan
fakta lintas organisasi dalam skala nasional atau global.