Antara Tawa dan Kuasa: Menapis Kekuasaan dalam Narasi Humor

Beragam sektor di Indonesia terdampak dengan adanya pembatasan selama pandemi covid-
19 ini. Salah satu yang menjadi perhatian dan fokus pada tulisan ini adalah sektor pariwisata. Kebijakan

pembatasan berimplikasi pada penurunan jumlah wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Memasuki akhir 2021, kondisi pariwisata Indonesia masih belum bangkit sepenuhnya. Beberapa
negara sudah mengkombinasikan pariwisata dengan metaverse. Contohnya seperti Korea Selatan
yang mulai membuat Kota Incheon di metaverse dan Arab Saudi yang menghadirkan Ka’bah Masjidil
Haram dan peninggalan bersejarah lainnya masuk metaverse. Oleh karena itu, transformasi pariwisata
Indonesia sudah sepatutnya masuk ranah metaverse. Namun, mempersiapkan model pariwisata
metaverse ini tidak mudah. Perlu perencanaan matang dan melihat peluang dari siapa yang menjadi
konsumen atau user. Berangkat dari alasan tersebut, penelitian ini berupaya untuk mengetahui dan
memberi gambaran bagaimana Gen-Z memandang pariwisata metaverse di Indonesia. Metode
penelitian ini adalah focus group discussion (FGD). Temuan menarik dari penelitian ini adalah Gen-Z
melihat pariwisata metaverse hanya subtitusi sementara dan komplementer. Mereka memandang
pariwistas secara langsung sebagai pilihan utama.

Keywords